Selasa, 11 Desember 2012

sejarah musik underground

Musik underground merujuk ke berbagai macam sub-genre musik yang biasanya mengembangkan sub-budaya sendiri meskipun tanpa permintaan pasar khalayak ramai, kurang dikenali dan bukan musik yang komersil. Band underground dan para artis-artisnya sering membuat kontrak dengan perusahaan rekaman independen. Mereka biasanya mempromosikan musik di tempat-tempat kecil, dari mulut ke mulut, situs internet, fanzine dan sekolah atau komunitas radio.

Within Temptation
Band ini pada awalnya aktif di panggung musik underground, mereka menjadi tenar di kalangan underground sejak merilis album Enter (1997). Tapi sejak mereka merilis album Mother Earth yang mengandalkan single Ice Queen, band ini menjadi terkenal di semua kalangan, album ini menduduki nomor 2 di jumlah penjualan di Belanda, selanjutnya album The Silent Force (2004) dan The Heart Of Everything (2007) selalu menduduki no 1 di chart Belanda. Kesuksesan album Mother Earth membuat Sharon meninggalkan pekerjaannya sebagai desainer di sebuah perusahaan fashion. Pada tahun 1997 merilis album Enter, membuat band ini terkenal di kalangan underground Eropa dan membuat mereka tampil di festival-festival Metal yang terkemuka di Belanda. [2] Ciri khas album Enter adalah sangat melodius dan gelap, terpengaruh aliran Gothic doom metal, juga menampilkan suara Grunt Robert Westerholt dan paduan suara anak-anak yatim piatu. [3]
Di album The Dance (1998) Tidak ada yang baru di album ini hanya menambahkan 3 lagu baru. Setelah album ini Within Temptation memutuskan untuk rehat selama setahun dan membangun studio mereka sendiri. Setelah album ini para personel Within Temptation memilih cuti karena mereka ingin segera menyelesaikan studi di kampus.
Pada tahun 2000 album Mother Earth merupakan langkah keberhasilan mereka, disusul single Our Farewell dan Ice Queen naik ke posisi # 2, lagu terlaris di Belanda, [4] dan single pertama mereka naik ke posisi # 1 di Belgia. Keberhasilan album ini yang terus menanjak di chart album Belanda. Pada tahun 2002 konser pertama mereka di Perancis dan kemudian di Mexico. Mereka mencapai penghargaan besar pertama mereka The Dutch Silver Harp. Mereka memulai sebuah tur besar internasional dan kembali merilis album Mother Earth pada label GUN, dan album itu kembali sukses di berbagai negara Eropa, terutama di Jerman. Album Mother Earth mendapat penghargaan platinum dan mencapai peringkat # 7 di tangga musik rock Eropa.
Sharon den Adel Bevrijdingsfestival 2008
Pada tanggal 15 November 2004 mereka merilis album The Silent Force, Diproduseri oleh Daniel Gibson dan meraih penjualan tertinggi di Belanda. Hit mereka di album ini adalah Stand My Ground, Memories dan Angels. Mereka sukses mengadakan konser di sejumlah negara eropa. Konser ini bertajuk The Silent Force Tour. Di saat itu Sharon sang vokalis menyadari bahwa dia sedang mengandung buah cintanya dengan Robert Westerholt sang gitaris. Akhir 2005 Sharon melahirkan seorang putri yang diberi nama Eva Luna Westerholt. Januari 2006, Within Temptation memenangkan Dutch Pop Prize (kontirbusi pop Belanda terbaik) dan Dutch Export Prize (musisi Belanda dengan penjualan terbaik di luar negeri); Dutch Export Prize sudah dimenangkan 3 kali berturut-turut. Pada tanggal 5 Agustus 2008, album Mother Earth dan The Silent Force diedarkan di Amerika untuk pertama kalinya melalui Roadrunner Records. Pada tanggal 9 Maret 2007 mereka merilis album The Heart Of Everything di Belanda dan 24 Juli di Amerika Serikat. Ini merupakan album Within Temptation yang diedarkan di Indonesia untuk pertama kalinya. Album ini mengandalkan single "What Have You Done" dengan bintang tamu Keith Caputo, dari band Triumph Of Agony (USA). Single "The Howling" sebelum album ini keluar sudah menjadi soundtrack untuk game The Chronicles Of Spellborn, keuntungan single "Frozen" digunakan untuk LSM Child Helpline International, LSM yang bergerak untuk melindungi anak-anak korban KDRT. Pada 11 Mei 2007 untuk pertama kalinya Within Temptation mengadakan konser di Amerika Serikat, mereka menjadi pembuka untuk band Lacuna Coil yang merilis Karmacode, konser tersebut bertajuk The Hottest Chicks In Metal Tour 2007, konser ini memang menyuguhkan wanita-wanita cantik dari musik metal. Jasson Price dan Jeff Maki mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Sharon sang vokalis, mereka menganggap Sharon merupakan orang yang sangat menyenangkan waktu diwawancarai dan penyanyi metal yang sangat cantik. [5] Pada 5 s/d 23 September 2007 mereka mengadakan tour di Amerika Serikat dan sukses. Black Symphony merupakan konser Within Temptation termegah pada tanggal 22 September 2008 di Ahoy, Amsterdam. Dengan diiringi The Metropole Orchestra, [6] dengan bintang tamu George Oosthoek (ex-Orphanage), Anneke van Giersbergen (Agua de Annique), Keith Caputo (Life of Agony), dan difilmkan dengan 14 kamera HD. Album ini bersertifikat Emas di Belanda, [7] diedarkan dalam bentuk DVD dan Blu Ray di sejumlah negara. Pada tanggal 18 November 2010, band ini mengumumkan melalui situs web mereka bahwa album baru mereka berjudul "The Unforgiving" akan dirilis pada Maret 2011. Konsep album ini akan didasarkan pada serangkaian buku komik, yang ditulis oleh Steven. O'Connell (BloodRayne & Dark 48), dan diilustrasikan oleh Romano Molenaar (Witchblade, Darkness dan X-Men). Setiap lagu tentang "The Unforgiving" ditulis bersama narasi Steven, dengan karakter dalam lagu-lagu yang mencerminkan protagonis komik. Pada tanggal 26 Juli 2010, band ini mengumumkan bahwa mereka akan memulai tur Eropa pada awal 2011 untuk mendukung rilis baru mereka. Namun, pada tanggal 26 November 2010, diumumkan bahwa karena kehamilan ketiga Sharon, tanggal tur akan dipindahkan dari awal 2011 menjadi ahir 2011. [8]

Anggota

Within-temptation-all.jpg

Formasi saat ini

  • Sharon den Adel - Vokal (1996-sekarang)
  • Robert Westerholt - Gitar, death vocals (1996-sekarang)
  • Ruud Adrianus Jolie - Gitar (2001-sekarang)
  • Jeroen van Veen - Bass (1996-sekarang)
  • Martijn Spierenburg - Keyboard (2001-sekarang)
  • Mike Coolen - Drum (2011-sekarang)
  • Stefan Halleblad - Gitar (2011-sekarang)

Mantan anggota

  • Ivar de Graaf – Drum (1996-1998, 1999-2001)
  • Martijn Westerholt – Keyboard (1996-2001)
  • Michiel Papenhove – Gitar (1996-2001)
  • Jelle Bakker – Gitar (2001)
  • Ciro Palma – Drum (1998-1999)
  • Dennis Leeflang – Drum (1996)

Mayhem adalah kelompok musik black metal dari Norwegia yang dibentuk pada 1983. Formasi awal mereka terdiri dari Manheim (drums) dan Necrobutcher (bass). Nama mereka diambil dari lagu "Mayhem With Mercy" oleh Venom. Mayhem adalah band yang sangat kontroversial karena keterlibatan mereka dalam berbagai pembunuhan, bunuh diri, pembakaran gedung gereja, dan tindakan kekerasan lainnya. Mayhem telah mengubah gaya musik mereka beberapa kali, dari black metal, death metal, sampai industrial dan electronica.

Biografi

Tahun-tahun awal (1981-1990)

Mayhem didirikan pada 1981 oleh gitaris/vokalis Euronymous, basis Necrobutcher, dan drummer Manheim. Euronymous kemudian berkonsentrasi pada gitar setelah vokalis Messiah (Eirik Nordheim) bergabung pada 1986, yang kemudian digantikan oleh Maniac (Sven Erik Kristiansen). Setelah dua demo, mereka merekam Deathcrush dengan perusahaan rekaman baru Euronymous, Posercorpse Music.
Jørn Stubberud (Necrobutcher), Øystein Aarseth (Euronymous), Per Yngve Ohlin (Dead), dan Jan Axel Blomberg (Hellhammer)
Awalnya musik mereka dipengaruhi oleh genre death/speed metal, namun kemudian berkembang menjadi lebih unik. Tema-tema kekerasan dari death metal kemudian diimbuhi dengan nihilisme dan anti-agama, dipengaruhi oleh mitologi Norse, filosofi Friedrich Nietzsche, satanisme (walaupun Euronymous menolak paham satanisme Aleister Crowley dan Anton LaVey dan memandang setan dari perspektif Kristen).
Deathcrush yang diproduksi sejumlah 1000 keping terjual cepat, dan diterbitkan ulang pada 1993 oleh Posercorpse Music, setelah digabung dengan Deathlike Silence Productions dan toko rekaman Euronymous Helvete. Rencana Euronymous adalah menjadikannya "...like a black church in the future. We've thought about having total darkness inside, so that people would have to carry torches to be able to see the records."
Per Yngve Ohlin (Dead) dan Øystein Aarseth (Euronymous)
Pada 1988, Manheim dan Maniac meninggalkan band ini; Manheim karena ingin mencari pekerjaan tetap, Maniac setelah gagal bunuh diri dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Mereka digantikan oleh Dead dan Hellhammer.
Dead, seperti namanya, memiliki sifat melankolis dan menggemari tema-tema kematian, pembusukan, dan kegelapan. Bahkan Euronymous, yang tidak menyukainya, khawatir akan kesehatan jiwanya. Walaupun demikian Dead memiliki banyak teman dalam dunia black metal, walaupun dianggap sedikit naif.
Menurut Bard Eithun, "He (Dead) wasn't a guy you could know very well. I think even the other guys in Mayhem didn't know him very well. He was hard to get close to. I met him two weeks before he died. I'd met him maybe six to eight times, all in all. He had lots of weird ideas. I remember Aarseth was talking about him and said he did not have any humour. He did, but it was very obscure. Honestly, I don't think he was enjoying living in this world." [1]
Dead memiliki tingkah laku yang aneh; suatu kali ia mengubur pakaiannya di bawah tanah selama beberapa minggu sehingga ia dapat memakai pakaian tersebut yang sudah membusuk dalam suatu konser. Ia juga pernah memasukkan seekor gagak mati ke dalam kantong plastik untuk "menghirup hawa kematian" sebelum naik panggung. Hal ini makin memperkuat atmosfer musik Mayhem, dan lirik band ini berkembang menjadi satanisme, kegelapan, depresi, dan kejahatan. Dalam banyak pertunjukan mereka, kepala-kepala babi ditancapkan di atas tombak dan Dead melukai dirinya sendiri dengan pisau.
Formasi dengan Dead dan Euronymous menjadi terkenal. Setelah beberapa pertunjukan di Norwegia dan Jerman (di mana Live in Leipzig direkam), Mayhem mulai merekam album mereka yang pertama, De Mysteriis Dom Sathanas.
Anggota Mayhem
(1981-1985)
(1986)
  • Messiah - vokal
  • Euronymous - gitar
  • Necrobutcher - bass
  • Manheim - drum
(1986-1987)
  • Maniac - vokal
  • Euronymous - gitar
  • Necrobutcher - bass
  • Manheim - drum
(1987)
  • Kittil - vokal
  • Euronymous - gitar
  • Necrobutcher - bass
  • Torben - drum
(1988-1991)
  • Dead - vokal
  • Euronymous - gitar
  • Necrobutcher - bass
  • Hellhammer - drum
(1992)
  • Occultus - bass, vokal
  • Euronymous - gitar
  • Hellhammer - drum
(1993)
(1993)
  • Attila Csihar - vokal
  • Euronymous - gitar
  • Blackthorn - gitar
  • Count Grishnackh - bass
  • Hellhammer - drum
(1994) Bubar
(1995-1997)
  • Maniac - vokal
  • Blasphemer - gitar
  • Necrobutcher - bass
  • Hellhammer - drum
(1997-1998)
  • Maniac - vokal
  • Blasphemer - gitar
  • Nordgaren - gitar
  • Necrobutcher - bass
  • Hellhammer - drum
(1998-2004)
  • Maniac - vokal
  • Blasphemer - gitar
  • Necrobutcher - bass
  • Hellhammer - drum
(2004-sekarang)
  • Attila Csihar - vokal
  • Blasphemer - gitar
  • Necrobutcher - bass
  • Hellhammer - drum

Formasi klasik (1991-1993)

Pada bulan April 1991, Dead mati bunuh diri dalam usia 22 tahun dengan tembakan di kepala dan luka-luka di pergelangan tangan, disebabkan oleh pisau berburu yang baru ia beli hari itu. Ia bunuh diri di rumah yang ia sewa bersama anggota-anggota Mayhem lainnya di Kråkstad, dan meninggalkan pesan "Excuse all the blood, Cheers" walaupun anggota-anggota Mayhem lain mengatakan isinya lebih panjang, termasuk "the knife was too dull to finish the job so I had to use the shotgun". Euronymous adalah yang pertama menemukan jenazahnya, dan ia mengambil beberapa foto yang kemudian digunakan sebagai sampul album bootleg Dawn of the Black Hearts.
Menurut Occultus, yang menggantikan Dead sebagai vokalis Mayhem, "He (Dead) didn't see himself as human; he saw himself as a creature from another world. He said he had many visions that his blood has frozen in his veins, that he was dead. That is the reason he took that name. He knew he would die.."[2]
Peluru yang ia gunakan dikirim oleh seorang musisi dari Bergen, Norwegia bernama Kristian Vikernes (atau Varg Vikernes, Count Grishnackh; ex Old Funeral, satu-satunya anggota band black metal Burzum, yang kemudian membunuh Euronymous). Euronymous bersikap dingin dan oportunistis terhadap bunuh diri Dead; dalam beberapa wawancara ia mengatakan bahwa Dead bunuh diri karena musik death metal, jenis musik dari AS yang ditentang oleh black metal, semakin terkenal. Menurut Hellhammer, Euronymous mengambil beberapa potongan otak Dead dan membuat sop, dicampur dengan daging, sayuran, dan merica. "He'd always said he wanted to eat flesh, so he figured this was an easy way." Euronymous juga mengaku membuat kalung dari beberapa serpihan tengkorak Dead, dan mengirimnya ke beberapa musisi, misalnya band black metal Swedia Marduk.
Pada 1993, Live in Leipzig diterbitkan dan dipersembahkan kepada Dead. Kemudian diikuti oleh bootleg Dawn of the Black Hearts. Karena band ini mulai diselidiki oleh polisi dan media massa, Necrobutcher hengkang dan tinggal tersisa dua anggota.

Tahun itu juga, proses rekaman untuk De Mysteriis Dom Sathanas dilanjutkan dengan Attila Csihar sebagai vokalis dan Count Grishnackh sebagai bassist.
Karena penyelidikan polisi pula, Euronymous terpaksa menutup toko rekamannya Helvete. Pada saat ini ia berhutang sekitar 30.000 NOK pada Grishnackh, namun menolak untuk membayar.
Pada 10 Agustus 1993, Grishnackh pergi dari Bergen ke apartemen Euronymous di Oslo bersama Blackthorn (Snorre Westvold, dari band Thorns. Dalam perjalanan selama 7 jam itu, ia mampir ke rumah beberapa teman, menciptakan alibi dengan menyewa video atas nama mereka. Sampai di rumah Euronymous, Grishnackh menusuknya dengan pisau. Menurut otopsi Euronymous ditusuk 23 kali, 2 di kepala, 5 di leher, dan 16 di punggung. Walaupun demikian, Vikernes mengaku Euronymous jatuh di atas pecahan-pecahan kaca dari sebuah lampu yang jatuh ketika mereka berkelahi. Hal ini, menurutnya, menyebabkan luka-luka tusukan di tubuhnya.

Walaupun kecurigaan awal jatuh ke orang-orang Swedia, Grishnackh meninggalkan bukti berupa salinan kontrak yang berlumur darah (digunakan sebagai alasan mengunjungi Euronymous). Dalam waktu beberapa hari, polisi dapat dengan cepat menangkapnya dengan tuduhan pembunuhan. Ia tetap merekam musik di penjara sebagai proyek yang bernama Burzum. Dengan hanya satu anggota tersisa, Hellhammer, Mayhem efektif bubar.

Tahun-tahun berikutnya (1994-sekarang)

ki-ka Jørn Stubberud (Necrobutcher), Jan Axel Blomberg (Hellhammer), Attila Csihar (Attila), Rune Erickson (Blasphemer)
Pada 1994, De Mysteriis Dom Sathanas akhirnya diterbitkan setelah ditunda beberapa kali karena keberatan dari pihak keluarga Euronymous, yang ingin agar rekaman bass oleh Count Grishnackh dihapus. Walaupun Hellhammer sebagai satu-satunya anggota yang tersisa saat itu menyanggupi hal ini, ia sebenarnya tidak bisa main bass dan tidak mengubah rekaman itu sedikitpun.
Pada 1995, Hellhammer memutuskan untuk menghidupkan kembali band ini. Untuk itu ia menggaet gitaris Blasphemer (Rune Erickson) dan dua mantan anggota Mayhem, Maniac dan Necrobutcher. Mereka merekam EP Wolf's Lair Abyss dan kemudian mereka menggelar beberapa konser di Eropa. Salah satunya di Milan, Italia, dengan bintang tamu Atilla Csihar, dan direkam untuk Mediolanum Capta Est.
Pada tahun 2000, album kedua mereka Grand Declaration of War, diterbitkan. Album ini dipengaruhi oleh genre progressive dan avant-garde metal, merupakan album konsep dengan tema perang dan kiamat. Maniac tidak lagi menyanyi dengan vokal black metal namun dengan lirik dibacakan, dan hampir semua lagunya segue ke lagu berikutnya. Tanggapan terhadap album ini bermacam-macam, mulai dari kritik karena pengaruh avant-garde dan electronic, sampai pujian dari kritikus Brian Russ yang mengatakan album ini adalah "really the first cohesive work the band has ever done" dan "a fitting culmination to their career thus far". Banyak orang menganggap bahwa unsur-unsur electronic dalam album ini dilebih-lebihkan karena hanya muncul di satu lagu, "A Bloodsword and a Colder Sun."

Empat tahun kemudian, Mayhem menerbitkan Chimera pada 2004, di mana mereka kembali ke gaya awal mereka, dengan produksi yang lebih baik. Chimera masih dipengaruhi oleh progressive metal, mungkin karena input dari Blasphemer. Pada 2004, Maniac dipecat dari Mayhem karena masalah dengan demam panggung yang menyebabkannya tergantung pada alkohol dan menolak tur. Dikatakan bahwa Necrobutcher mengusirnya dengan cara menendangnya ke bawah tangga setelah Maniac tidak mampu mengingat lirik lagu sebelum sebuah konser. Attila Csihar menggantikan Maniac.
Mayhem saat ini sedang merekam album baru, berjudul Ordo ab Chao, direncanakan terbit pada 2006. Pada 4 Mei 2006, Mayhem memiliki kontrak dengan Season of Mist records, sebuah perusahaan rekaman Perancis yang menerbitkan banyak album black metal. Saat ini belum ada tanggal terbit yang pasti.


Marduk adalah kelompok black metal Swedia, berasal dari Norrköping. Tema-tema utama mereka adalah satanisme, anti-Kristen, dan perang dunia 2. Pendirinya adalah Morgan Steinmeyer Håkansson.


Burgerkill
angsung ke: navigasi, cari
Burgerkill
Asal Bandung, Indonesia
Genre Metalcore, Death metal
Aktif 1995–sekarang
Label Revolt! Records
Xenophobic Records (Australia)
Artis terkait Beside, Padi
Situs web http://www.burgerkillofficial.com
Anggota
Vicky
Ebenz
Agung
Andris
Ramdan
Mantan anggota
Ivan
Kimung
Dadan
Ugum
Burgerkill adalah sebuah band metalcore yang berasal dari kota Bandung, Jawa Barat. Nama band ini diambil dari sebuah nama restaurant makanan siap saji asal Amerika, yaitu Burger King, yang kemudian oleh mereka diparodykan menjadi "Burgerkill".
Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya.
Mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul Masaindahbangetsekalipisan tersebut.
Pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi Breathless dengan menyertakan lagu Offered Sucks didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul Independent Rebel.
Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis).
Pada tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title Dua Sisi oleh Riotic Records. Pada tahun yang sama, band ini juga merilis single Everlasting Hope Never Ending Pain lewat kompilasi Ticket To Ride.
Mereka menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik pada tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: Puma yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.
Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title Berkarat.
Pada pertengahan tahun 2004, lewat album Berkarat Burgerkill masuk kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia Ami Awards. Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori Best Metal Production.
Di awal tahun 2005, Toto memutuskan untuk meninggalkan band tersebut. Mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player.
November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 Beyond Coma And Despair di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ini pun menjadi salah satu album terbaik di Rolling Stone Indonesia.[1]
Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di tengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karier mereka.
Dan pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tour di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru mereka. Tahun 2009 menggelar konser "Allegiance to Metal Tour 2009" bersama Psycroptic dan Nemesis.
Band ini pernah satu panggung dengan beberapa band luar deperti The Black Dahlia Murder, As I Lay Dying, dan Himsa. Band ini juga menandatangani kontrak dengan Xenophobic Record Australia. Band ini juga akan merilis album baru mereka, Venomous pada bulan Juni 2011.[2]


Black metal diawali oleh band Venom pada tahun 1982 lewat album berjudul Black Metal, lalu diikuti oleh band-band seperti Bathory, Mayhem, Mercyfull Fate, Hellhammer/Celtic Frost. semua band ini dipengaruhi Venom. Band Black metal masih cenderung bermain Thrash metal. Pada awal 80an sampai 90an, Black metal sangat berkembang di daerah Skandinavia oleh band di atas tadi. Jenis musik metal ini juga termasuk jenis metal underground. Black metal mempunyai Sub-genre bernama NSBM, Black metal Neo-Nazi, dua komunitas tersebut termasuk yang berpengaruh di komunitas Underground.
Band yang terkenal dari jenis musik ini adalah Dimmu Borgir, Cradle of Filth, Dark Funeral, Emperor dan Immortal.

Daftar isi

Karakter Black Metal

Berikut ini gaya dan ciri-ciri permainan band-band Black Metal:

Gitar

  • Cepat, di dalam Rhytm gitar yang cepat, terselip melodi gitar yang samar-samar dan lama-lama berubah menjadi Alternate picking dan tremolo pick
  • Distorsi yang banyak memainkan Power chord.
  • Seteman gitar sama persis seperti Death metal. Di Drop D atau Drop C atau lebih rendah lagi.

Drum

  • Double bass drum sangat tipis jika dimainkan, sangat bertenaga, kadang bersama-sama dengan pukulan Snare Drum dengan gaya meledak-ledak (hentakan keras). Kadang kita hanya akan mendengarkan bass drum yang berbunyi sedetik.
  • Kadang, drum juga bisa bermain sangat lambat, Tergantung suasana musik.
  • Bahkan ada kalanya band-band seperti Burzum atau Xasthur sering tidak menggunakan drum dibeberapa lagu.
  • Beberapa band menggunakan drum mesin untuk performa lebih baik.

Lirik, Vokal

  • Lirik dinyanyikan dengan vibra di tenggorokan . Bernuansa kikir, setan yang mengingatkan kepada penyiksaan, dan ini sudah menjadi standar band-band Black Metal.
  • Ada yang dinyanyikan bersatu seperti simponi. Lalu band-band Black metal menamakanya Symphonic Black Metal
  • Banyak juga yang sering dinyanyikan laki-laki dan perempuan seperti lagu-lagu simponi Gregorian.
  • Sering ada efek di vokalnya dan membuat suara seperti Atmospher.
  • Lirik sering mengambil kata-kata yang berbau setan, penyembahan berhala, dewa-dewa kuno, tema gaib yang mengutuk agama Kristen (Anti Kristus).
  • Lirik bertema perang, udara dingin, kegelapan, hutan, dan lingkungan alami di eropa.
  • meminum darah segar membuat suara menjadi lebih serak atau hanya sebagai atribut aliran musik tersebut.

Keyboard

  • Biasanya setingan keyboard, biola, choir, dan organ menyerupai setelan musik gereja supaya meniru suara Kathedral dan orkestra yang terasa sejuk, dingin, samar dan menyedihkan.

Performa

  • Tidak suka bermain live dan lebih cenderung bermain gaya. Beberapa band Black Metal seperti Darkthrone menolak untuk bermain live. Banyak juga solo Black Metal seperti Clandestine Blaze, Burzum, Leviathan dan Xasthur juga menolak bermain live karena mereka terdiri dari 1 anggota. Tetapi satu band seperti Satanic Warmaster, bermain bersama musisi ekstra secara khas demi/untuk maksud kinerja live.
Jumlah band dengan seorang line-up penuh, seperti Borknagar, Immortal, Emperor, Cradle Of Filth, Gorgoroth,Hellgods,Impish,Unseen Darkness, Neurotic of Gods, Nosferatu, Kasedan Jati, Ritual Orchestra, Bandoso, Impiety dan Dark Funeral memainkan konser langsung.
  • Rata-rata band ingin terlihat tampil se-mengerikan mungkin.
  • Kebanyakan band mengecat muka mereka menyerupai mayat (Corpse Paint), dan ini telah menjadi standar musik Black Metal

Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. [1] Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) , geraman garau (guttural growl) atau geraman maut (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie Monster vocals".
Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Cannibal Corpse, Morbid Angel, Entombed, God Macabre, Carnage, dan Grave.
Kemudian era 2000'an, Death Metal berkembang sangat pesat. Banyak band-band jebolan aliran death metal menjadi pembaharu dalam musik metal. Band-band tersebut antara lain Inhuman Dissiliency, Disavowed, Viraemia, Hiroshima Will Burn, Amon Amarth, Inveracity, The Berzeker, Dying Fetus, Necrophagist, Condemned, dan masih banyak lagi.
Di Indonesia, genre ini diawali pergerakan dan perkembangan-nya di tahun 1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta. Pergerakkan utama Death Metal Indonesia berasal dari munculnya inisiatif oleh band Grindcore asal Malang, Rotten Corpse, yang menggarap untuk pertama kalinya (yang diketahui) musik Death Metal. Kemunculan dan permainan Rotten Corpse akan Death Metal merupakan pertanda dari lahirnya sebuah individu musik baru, bernama Death Metal. Beberapa band pioneer Death Metal lainnya di daerah lain, seperti Trauma dari Jakarta , Insanity dan Hallucination dari Bandung, Death Vomit dari Jogjakarta , Slow Death dari Surabaya kemudian berkembang dengan band-band yang dianggap sebagai senior karena pengalamannya masing-masing seperti: Disinfected, Ancur, Plasmoptysis, Jasad dari Bandung, Siksa Kubur , Funeral Inception dari Jakarta,Cranial Incisored Jogjakarta , Semarang Grind Buto. Abysal.Blast Torment dari Padang,Total Rusak dari Bukittinggi , dan Jahanam Corpse dari Batam, DeathSounD dari Pontianak , Rantai 86 Tegal
Perkembangan musik Death Metal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat baik. Diantaranya terusulkannya suatu forum pusat dari pecinta Death Metal Indonesia, yang bernama forum Death Metal Indonesia, yang bernama Indonesian Death Metal atau disingkat IDDM. Kemudian juga muncul Indogrind.net, staynocase, dan lainnya. Saat ini, band-band baru Death Metal akan menyuarakan 'suara-suara maut' dalam event metal. Band-band Death Metal di Indonesia sekarang antara lain Death Sound, Asphyxiate, Bleeding Corpse, Death Vomit, Siksakubur , Jasad , Internal Darkness, Destruction, Kill Harmonic, Grind Buto, Infected Voice, Brain Ass, Hatestroke, Sickmath dan sebagainya.
Perkembangan Death Metal Indonesia setelah terciptanya IDDM, merupakan sebagai indikasi dan peresmian komunitas-komunitas Death Metal di seluruh wilayah Indonesia untuk go on public atau menunjukkan diri mereka masing-masing pada publik. Seperti pada saat ini, banyak sekali kelompok komunitas Death Metal Indonesia di wilayah mereka masing-masing yang sudah menun jukkan diri mereka di Internet. Komunitas-komunitas tersebut masih merupakan bagian dari Indonesian Death Metal/IDDM. IDDM merupakan salah satu web penghubung yang menjadi tempat bertukar pikiran maupun aspirasi hingga media untuk iklan / promosi album maupun merchandise. Komunitas-komunitas tersebut diantaranya adalah Malang Death Metal Force, Bandung Death Metal, Bekasi HORDE! Death Metal, Jogjakarta Corpse Grinder, Pontianak MetalForce, Magelang Death Metal Militia, Surakarta Death Metal, Semarang Death Metal, Bali Death Metal sampai Samarinda Death Metal dan masih banyak lagi komunitas di seluruh Indonesia.
Beberapa subgenre death metal:
  • Technical death metal - Death Metal yang dikembangkan dengan nada-nada diatonis, merupakan perkembangan dari musik Death Metal ke yang lebih kompleks. Seringkali diasosiasikan sebagai penggabungan antara death metal dengan progressive rock dan jazz fusion. Contohnya : Death , Suffocation , Cynic , Necrophagist , Origin .
  • Melodic death metal - heavy metal dicampur dengan beberapa unsur Death Metal, misalnya death growl dan blastbeat. Contohnya : At the Gates , Dark Tranquillity , Arch Enemy , In Flames ,
  • Progressive death metal - gabungan antara death metal dan progressive metal Contohnya : Opeth
  • Brutal death metal - Brutal Death Metal merupakan perkembangan dari Death Metal itu sendiri. Brutal Death Metal merupakan salah satu perkembangan yang berhasil menghasilkan perkembangan lagi di genre Death Metal. Brutal Death Metal menghasilkan Slamming-Gore Brutal Death Metal, Slamming-Groove Technical Brutal Death Metal, Slamming Goregrind.
  • Deathcore - gabungan antara metalcore/groove metal dengan death metal, merupakan genre Death Metal yang lebih menjurus kepada musik Post Hardcore. Contohnya : Job for a cowboy , The Red Chord , Despised Icon , All Shall Perish , Winds of pleague
  • Death/Doom - gabungan antara doom metal dan death metal
  • Blackened death metal - Blackened Death Metal merupakan usul-usul yang dilakukan oleh band-band Death Metal yang ingin menggabungkan kembali unsur Black Metal pada Death Metal seperti yang terjadi pada Era Pertama Death Metal, di mana Death Metal masih tercium bau-bau Black Metal. Contohnya : Behemoth , Marduk , Belphegor , God Dethroned.


Lamb Of God
band Groove metal Amerika yang terbentuk pada tahun 1990 di daerah Richmond, Virginia yang awalnya dikenal dengan nama Burn the Priest. Mereka mengubah nama tersebut setelah merilis debut album yang bertitel sama dengan nama band, yakni Burn the Priest (album) pada tahun 1999.Lamb of God konsisten dengan vokalis Randy Blythe, gitaris Mark Morton dan Willie Adler, bassis John Campbell, dan drummer Chris Adler. Selain itu musik yang mereka mainkan juga dikenal sebagai New Wave of American Heavy Dangdut.
Sejauh ini mereka telah merilis enam album penuh, satu album live dan tiga DVD dengan penjualan yang rata-rata mencapai lebih dari dua juta keping untuk wilayah Amerika. Dan pada tahun 2007 band ini dianugrahi penghargaan Grammy untuk kategori Best Metal Performance atas rilisan bertitel Sacrament yang beredar pada tahun 2006. Lamb of God telah melakukan tur Ozzfest sebanyak dua kali dan mereka juga tampil di hajatan Download, Soundwave serta Gigantour.
Untuk pertama kalinya, band ini tampil di Indonesia yang diadakan oleh Solucites di tanggal 9 Maret 2009 dengan kesuksesan luar biasa.

Daftar isi

Diskografi

Personil

Mantan personel

  • Abe Spear – gitaris (1990–1998)

Lamb of God

Randy Blythe dan Willie Adler di With Full Force 2007
Latar belakang
Nama lain Burn the Priest
Asal Richmond, Virginia, Amerika Serikat
Genre Groove metal
Metalcore
Heavy metal
Aktif 1990–sekarang
Label Prosthetic, Epic, Roadrunner
Situs web lamb-of-god.com
Anggota
Chris Adler
Randy Blythe
Mark Morton
Willie Adler
John Campbell
Mantan anggota
Abe Spear

Tidak ada komentar:

Posting Komentar